Tiga Gadis Lampung Asah Bakat Akting Produksi CamPro

Bandar
Lampung – Tiga dara (gadis) asal Lampung mulai tertarik mengasah bakat akting
ke dunia perfilman independent yang diproduksi oleh CamPro (CamProduction home
industri) PT. Siger Intermedia Lampung.

Kendati dari
karakter dan latar belakang yang berbeda, ketiga gadis remaja ini terlihat
antusias mengikuti tahapan yang dilakukan oleh pihak CamPro, mulai dari audisi,
casting sampai sesi pemotretan yang telah dijadwalkan.

Meski
memakan waktu dan tenaga, tampak semangat juang tidak pernah padam dan surut
demi mewujudkan impian menjadi seorang talent dengan berbagai talenta yang
dimilikinya.

“Konsisten
menjadi kunci keberhasilan,” terang mereka, melalui pesan tertulis yang
diterima Suryaandalas.com, Rabu (10/01/2018)
malam.
Rini
Fatmawati Ajeng Kartika (18), remaja yang beranjak dewasa lahir di Kota Bandar
Lampung, 16 Agustus 2000 dan sedang mengenyam pendidikan sebagai pelajar kelas
XII di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Natar menjadi salah satu peserta yang siap
action di layar kaca.

Selain hoby
menyanyi dan menari, cewek berhijab yang akrab dipanggil ‘Ajeng’ ini juga
dikenal supel dalam pergaulan, sehingga membuatnya cepat berinteraksi dengan
siapapun. Untuk bakat akting tentu tidak diragukan lagi, dirinya mengaku siap
memberi warna dikancah dunia perfilman Lampung.

Berbicara
tentang talent, tentunya wanita yang berpostur sensual ini tidak bisa dipandang
sebelah mata, terlahir dengan nama Kurniasih (17) di Desa Balirejo, Kecamatan
Bekri, Kabupaten Lampung Tengah pada 19 September 2000 lalu, menyimpan
pengalaman yang patut di uji.

Berbasis
hoby bermain Volly, gadis berparas cantik dengan tinggi 179 Cm ini juga pandai
beraksi diatas panggung sebagai ‘Model Endorse Pakaian dan Kosmetik’.
Walau
tergolong usia muda dan masih status pelajar Kelas XII di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Waskita Bekri, Lampung Tengah, kegigihan dan mental baja yang
tertanam didiri Nia menjadi senjata ampuh dalam mewujudkan impiannya di dunia
entertainment.

Senada
dengan itu, seperti kata mutiara ‘Lain padang lain pula ilalang’ menjadi potret
keseriusan Ad. Pratiwi S. Putri kelahiran 23 Mei 1997 di Baradatu, Kabupaten
Way Kanan, yang masih berstatus Mahasiswi semester VI di Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung. Selain bernyanyi, hoby menulis masuk dalam barisan
segudang bakat dan prestasi yang dimilikinya.

Sedikit
menelusuri tentang pengalaman Ade, gadis manis berpenampilan feminim ini sudah
malang melintang mengekspresikan diri dengan mengikuti beberapa kegiatan
positif, diantaranya pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung, pemilihan Muli
Mekhanai Kabupaten Way Kanan, dan mengikuti seleksi OSN Ilmu Kebumian.
Selain itu,
Ade sempat mengikuti ‘Ajang seleksi tingkat IPS dalam ajang Dies Datalis Unila
selama 2 tahun berturut-turut, ikut serta dalam kesenian tari tingkat fakultas,
dan pernah mengikuti ajang pemilihan Duta Bahasa Provinsi Lampung.
Menurut Ade,
motivasi untuk mengikuti ajang casting yang diadakan pihak CamPro adalah jalan
yang sudah diberikan oleh Tuhan.

“Dari
setiap mimpi yang saya miliki, saya berhak mewujudkannya dengan usaha. Kita
sama dengan orang lain, casting bukan hanya untuk kalangan bawah, menengah,
ataupun kalangan orang atas. Namun, ini adalah pilihan setiap orang yang ingin
mewujudkan mimpi, mencoba menggali potensi, belajar bekerja sama dengan pihak
lain, mampu mendengarkan evaluasi dari orang lain untuk diri sendiri (for my
self),” terang Ade.
Rencananya
pihak Crew CamPro akan memulai shooting film perdana pada awal Tahun 2018
dikawasan pemukiman Desa Batu Putu, Teluk Betung Barat, Provinsi Lampung.
Ridho selaku
Produser Executive CamPro menilai, pembuatan film karya anak Lampung ini
benar-benar natural dengan skenario dan script yang memang apa adanya, tanpa
menimbulkan kesan memaksa dalam memerankan kisah sandiwara.

“Untuk
pemilihan lokasi dan skenario bahasa, kita tampilkan sesuatu yang sederhana,
tapi tidak mengurangi racun yang ada di klimaks cerita dan adegan film
tersebut. Karena pada hakikatnya hidup ini bak sandiwara, jadi bersikaplah
dengan lakon keseharian kita saja, disaat bahagia? Luapkan bahagiamu sedemikian
rupa, dan jika harus menangis? menangislah sepuasnya, dan kalaupun memang
terhina? terimalah sampai tidak seorangpun yang mampu mencacimu dimana saja
kalian berada,” kicau Produser muda yang akrab dengan sebutan Bang Idho
itu.

Film
berjudul ‘GENERASI Ke 7’ yang di kemas sedemikian rupa oleh Crew CamPro, di
Sutradarai oleh Jeffry Noviansyah, 
menceritakan tentang realita kehidupan dilingkungan masyarakat yang
kerap terjadi, baik dari sisi positif dan negatif prilaku manusia yang dengan
bangga menghalalkan segala cara demi mencapai satu tujuannya. Mulai dari hal
mistis, pemerintahan, romantika, sosial, agama sampai teror dan adu domba.  (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *