Ilustrasi alat peraga di pohon. foto ist |
Bandarlampung-
Jika berbicara tentang lingkungan, semua pasti membayangkan sebuah lingkungan
hijau nan sejuk yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman hijau tempat tinggal
berbagai jenis satwa.
Jika berbicara tentang lingkungan, semua pasti membayangkan sebuah lingkungan
hijau nan sejuk yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman hijau tempat tinggal
berbagai jenis satwa.
Sebuah
khayalan tentang betapa indahnya kondisi alam yang terjaga dan jauh dari segala
polusi.
khayalan tentang betapa indahnya kondisi alam yang terjaga dan jauh dari segala
polusi.
Hari Sejuta
Pohon yang tepat pada tanggal 10 Januari merupakan salah satu hari yang
memiliki arti tersendiri bagi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Tidak
terkecuali bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
Pencinta Alam (Mahripal) yang juga angkat bicara soal permasalahan lingkungan
di Hari Sejuta Pohon 2017.
Pohon yang tepat pada tanggal 10 Januari merupakan salah satu hari yang
memiliki arti tersendiri bagi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Tidak
terkecuali bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
Pencinta Alam (Mahripal) yang juga angkat bicara soal permasalahan lingkungan
di Hari Sejuta Pohon 2017.
“Kondisi
hari ini, di setiap sudut bumi terjadi penebangan liar yang menyebabkan masalah
lingkungan seperti, polusi udara, pencemaran lingkungan, perusakan ekositem
laut, perburuan liar, dan berbagai jenis kerusakan lainnya akibat ulah tangan
manusia yang tidak bertanggung jawab,” kata Ketua Mahripal UIN Lampung,
Miftahul Sobri kepada awak media, Kamis (11/1/2018), melalui pesan tertulis.
hari ini, di setiap sudut bumi terjadi penebangan liar yang menyebabkan masalah
lingkungan seperti, polusi udara, pencemaran lingkungan, perusakan ekositem
laut, perburuan liar, dan berbagai jenis kerusakan lainnya akibat ulah tangan
manusia yang tidak bertanggung jawab,” kata Ketua Mahripal UIN Lampung,
Miftahul Sobri kepada awak media, Kamis (11/1/2018), melalui pesan tertulis.
Hal tersebut
semakin diperparah, di tengah arena percaturan politik untuk mendapatkan sebuah
kursi. Seperti yang dilihat di pohon dipinggir jalan, masih banyak atribut
calon kepala daerah terpasang di pohon. Paku-paku menancap tanpa merasa
berdosa. Dan itu mereka diamkan.
semakin diperparah, di tengah arena percaturan politik untuk mendapatkan sebuah
kursi. Seperti yang dilihat di pohon dipinggir jalan, masih banyak atribut
calon kepala daerah terpasang di pohon. Paku-paku menancap tanpa merasa
berdosa. Dan itu mereka diamkan.
“Masih
saja ada tim pemenangan yang memasang atribut kampanye di pohon. Itu sangat
merusak pohon yang berdampak pada kualitas udara, tanah, dan air di bumi. Di
mana kondisi udara, tanah, dan air yang tercemar akan mengancam kelangsungan
hidup manusia,” kecamnya.
saja ada tim pemenangan yang memasang atribut kampanye di pohon. Itu sangat
merusak pohon yang berdampak pada kualitas udara, tanah, dan air di bumi. Di
mana kondisi udara, tanah, dan air yang tercemar akan mengancam kelangsungan
hidup manusia,” kecamnya.
Maka sangat disayangkan,
jika ada praktik politis di lapangan yang masih merugikan alam.
jika ada praktik politis di lapangan yang masih merugikan alam.
“Mulai
dari hal kecil, mulai dari diri sendiri, mulai saat ini, selagi masih mampu
berdiri, mari stop tindakan yang dapat merusak lingkungan. Agar lingkungan
tetap asri, sejuk, sehat dan bumi pun terselamatkan,” imbaunya.
dari hal kecil, mulai dari diri sendiri, mulai saat ini, selagi masih mampu
berdiri, mari stop tindakan yang dapat merusak lingkungan. Agar lingkungan
tetap asri, sejuk, sehat dan bumi pun terselamatkan,” imbaunya.