SMA Negeri 3 Bandarlampung Gelar GSMS

BANDAR
LAMPUNG- Seni rupa merupakan kesenian yang dibutuhkan mutlak bagi manusia dari
lahir hingga meninggal dunia. Dalam belajar melukis, tidak ada karya yang jelek
dan tidak ada karya yang gagal. Prosesi dalam belajar melukis hingga siswa
sampai dapat menampilkan karya dari awal belajar, menjadi materi yang akan
dipelajari pada kegiatan edukasi seni budaya yang akan dipamerkan dan Klinik
Seni Rupa oleh SMA Negeri 3 Bandarlampung (18/19/12/2017).
Event ini
terselenggara berkat program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Program yang
telah dilaksanakan sejak pertengahan September 2017. Kegiatan ekstra kulikuler
ini diikuti 20 orang siswa dan terseleksi 6 orang untuk mengikuti Pameran dan
Klinik Seni Rupa.  Bertindak sebagai
seniman pelatih Bambang Suroboyo dan Icon Trisnanto sebagai asisten pelatih.
Karya yang
terseleksi ada 28 karya. Mereka yang terpilih mengikuti kegiatan ini yaitu,
Fathia Amanda Putri, Christopher Leondra Widjaja, Richo Amananta Noor, Moch.
Rizky Rivaldy, Sabilla Nurul Pasha, Muhammad Emir Rasyid dan Nawahaya Fadia
Putri peserta tamu dari Universitas Bandar Lampung (UBL).
Pada sesi
klinik diikuti oleh 28 siswa anggota OSIS yang turut melukis kolaborasi dari
karya siswa yang gagal, untuk disempurnakan hingga menjadi karya yang layak untuk
dipamerkan. Sehingga bahan yang telah disediakan tidak ada yang terbuang, semua
menjadi karya yang baik.
Kepala SMAN
3 Bandarlampung Mahlil menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara
ini. “Saya sangat bersyukur dengan kegiatan ekskul ini, untuk bidang seni rupa
akan kembali ada di SMAN 3. Diharapkan kedepan akan lebih banyak siswa yang
berminat belajar seni rupa,” kata Mahlil saat membuka pameran dengan
menandatangani prasasti yang diikuti oleh siswa peserta Pameran dan Klinik Seni
Rupa.
Setelah
kegiatan ini berakhir kata guru lukis Bambang Suroboyo, tetap akan melanjutkan
mengajar di SMAN 3 secara independen, sebagai pertanggungjawabannya terhadap
siswa yang betul-betul berminat bakat pada bidang seni rupa.
Menurut
Bambang, GSMS adalah program yang dijalankan Direktorat Kesenian, Direktorat
Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dilakukan dalam
bentuk program meningkatkan kesenian daerah dengan cara seniman mengajar
kesenian pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah (SD, SMP/MTs, SMA dan SMK)
Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Lampung dimulai pada petengahan
September 2017. Program ini melibatkan seribuan pelajar SD hingga SMA/SMK di
Lampung.
Dari ribuan
sekolah SD, SMP/MTs, SMA/SMK di Lampung, ada 90 sekolah yang dipilih menjadi
lokasi program Departemen Pendidikan Nasional. Seniman aneka cabang seni yang
terlibat program ini seratusan lebih. Mereka berperan menjadi pelatih dan
asisten pelatih. Masing-masing sekolah mengerahkan 20 siswa hingga 40 siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *