foto ist |
Bandarlampung-
Warga Gunung Sulah yang terdiri dari RT 02, RT 03, RT 05, RT 06 dan RT 11
Lingkungan II Gunung Sulah Kecamatan Way Halim Bandarlampung, Senin
(04/12/2017), memberhentikan kegiatan proyek Peningkatan Skala Kawasan Gunung
Sulah di Jl. Wartawan Gunung Sulah.
Warga Gunung Sulah yang terdiri dari RT 02, RT 03, RT 05, RT 06 dan RT 11
Lingkungan II Gunung Sulah Kecamatan Way Halim Bandarlampung, Senin
(04/12/2017), memberhentikan kegiatan proyek Peningkatan Skala Kawasan Gunung
Sulah di Jl. Wartawan Gunung Sulah.
Surat pernyataan pemberhentian sementara
yang ditandatangani semua ketua RT itu, disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Bandarlampung, Komisi III, Camat Way Halim dan Lurah Gunung Sulah.
Penolakan warga bukan hanya melalui surat tapi dilakukan dengan aksi di lokasi
dengan memasang spanduk penolakan di sejumlah tempat di Jl. Wartawan.
yang ditandatangani semua ketua RT itu, disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Bandarlampung, Komisi III, Camat Way Halim dan Lurah Gunung Sulah.
Penolakan warga bukan hanya melalui surat tapi dilakukan dengan aksi di lokasi
dengan memasang spanduk penolakan di sejumlah tempat di Jl. Wartawan.
Penolakan
warga terhadap proyek yang dikerjakan oleh PT. Bina Mulya Lampung dengan
anggaran sebesar Rp5,4 miliar, lantaran pengerjaannya diduga tidak sesuai rap.
Bahkan beberapa warga setempat seperti Ketua RT 03 Sugiarto, RT 05 Handoko, RT
11 Sugeng, M. Mardianto, Sutrisno, Suwito, dan lainnya menolak pembangunan
drainase menutup atasnya dengan dicor.
warga terhadap proyek yang dikerjakan oleh PT. Bina Mulya Lampung dengan
anggaran sebesar Rp5,4 miliar, lantaran pengerjaannya diduga tidak sesuai rap.
Bahkan beberapa warga setempat seperti Ketua RT 03 Sugiarto, RT 05 Handoko, RT
11 Sugeng, M. Mardianto, Sutrisno, Suwito, dan lainnya menolak pembangunan
drainase menutup atasnya dengan dicor.
Sebab, kalau
sistem pengerjaan drainase dengan cara ditutup dengan cor moll tidak dengan
blok, akan menambah banjir. Sebab kata Mardi dan Sutrisno, dengan dimoll
seperti sekarang volume kedalam siring makin berkurang, karena jarak antara
siring dan moll hanya sejengkal. Selain itu, kekuatannya juga diragukan, karena
perkiraan warga Gunungsulah yang rata-rata tukang itu, bangunan siring dan
coran yang ada asal-asalan. Karena itu, pembangunan siring dan jalan yang
menelan anggaran Rp5,4 miliar lebih harus ditinjau kembali karena diduga tidak
sesuai rap. “Kalau begini caranya, perbaikan siring bukan menjadi solusi
banjir, yang ada malah terjadi banjir. Karena ketinggian siring berkurang dan
kekuatannya diragukan,” ujar Sutrisno.
sistem pengerjaan drainase dengan cara ditutup dengan cor moll tidak dengan
blok, akan menambah banjir. Sebab kata Mardi dan Sutrisno, dengan dimoll
seperti sekarang volume kedalam siring makin berkurang, karena jarak antara
siring dan moll hanya sejengkal. Selain itu, kekuatannya juga diragukan, karena
perkiraan warga Gunungsulah yang rata-rata tukang itu, bangunan siring dan
coran yang ada asal-asalan. Karena itu, pembangunan siring dan jalan yang
menelan anggaran Rp5,4 miliar lebih harus ditinjau kembali karena diduga tidak
sesuai rap. “Kalau begini caranya, perbaikan siring bukan menjadi solusi
banjir, yang ada malah terjadi banjir. Karena ketinggian siring berkurang dan
kekuatannya diragukan,” ujar Sutrisno.
Sementara
itu, pengawas kegiatan proyek Yudi, sudah menemui warga. Ia mengucapkan
terimakasih atas saran dan masukan dari warga. Ia juga menyarankan agar protes
warga dilakukan dengan mengirim surat pernyataan.
itu, pengawas kegiatan proyek Yudi, sudah menemui warga. Ia mengucapkan
terimakasih atas saran dan masukan dari warga. Ia juga menyarankan agar protes
warga dilakukan dengan mengirim surat pernyataan.
Tak lama
kemudian, warga membuat surat protes yang akan disampaikan kepada Lurah
Gunungsulah. Lurah Gunungsulah Pramono, saat dimintai tanggapannya mengaku
sudah mendapat keluhan dari warga atas kegiatan proyek di Jl. Wartawan Gunungsulah.
Lurah sangat menghargai suara warga. Karena hak warga untuk mengawasi
pelaksanaan kegiatan proyek anggaran negara yang ada di lingkungannya.(rls)
kemudian, warga membuat surat protes yang akan disampaikan kepada Lurah
Gunungsulah. Lurah Gunungsulah Pramono, saat dimintai tanggapannya mengaku
sudah mendapat keluhan dari warga atas kegiatan proyek di Jl. Wartawan Gunungsulah.
Lurah sangat menghargai suara warga. Karena hak warga untuk mengawasi
pelaksanaan kegiatan proyek anggaran negara yang ada di lingkungannya.(rls)