Lampung
Tengah – Program one zone one product yang digulirkan Bupati Lampung Tengah DR.
Ir. Mustafa terbukti memotivasi para petani untuk mengembangkan banyak varietas
tanaman.
Tengah – Program one zone one product yang digulirkan Bupati Lampung Tengah DR.
Ir. Mustafa terbukti memotivasi para petani untuk mengembangkan banyak varietas
tanaman.
Tak hanya
terpaku menanam singkong, jagung dan ubi kayu, petani Lampung Tengah kini mulai
melirik komoditas tanaman lainnya untuk dikembangkan, seperti bawang merah,
jengkol, pisang rajabulu, kencur, cabai, dan komoditas lainnya.
terpaku menanam singkong, jagung dan ubi kayu, petani Lampung Tengah kini mulai
melirik komoditas tanaman lainnya untuk dikembangkan, seperti bawang merah,
jengkol, pisang rajabulu, kencur, cabai, dan komoditas lainnya.
Di Kampung
Astomulyo Kecamatan Punggur, petani fokus menanam nanas batu. Selain mudah,
nilai jual nanas batu dengan varietas queen ini juga sangat menjanjikan. Di
atas lahan seluas 1 hektare, para petani di kampung ini bisa meraup pendapatan
hingga Rp 60 juta selama tiga kali panen.
Astomulyo Kecamatan Punggur, petani fokus menanam nanas batu. Selain mudah,
nilai jual nanas batu dengan varietas queen ini juga sangat menjanjikan. Di
atas lahan seluas 1 hektare, para petani di kampung ini bisa meraup pendapatan
hingga Rp 60 juta selama tiga kali panen.
Tingginya
potensi budidaya nanas batu, Bupati Mustafa mencanangkan kecamatan Punggur
sebagai sentra penghasil nanas batu. Ia meminta agar petani-petani di kecamatan
lain tidak menanam nanas batu. Hal ini sesuai dengan konsep one zone one
product.
potensi budidaya nanas batu, Bupati Mustafa mencanangkan kecamatan Punggur
sebagai sentra penghasil nanas batu. Ia meminta agar petani-petani di kecamatan
lain tidak menanam nanas batu. Hal ini sesuai dengan konsep one zone one
product.
Menurutnya
masing-masing daerah harus punya komoditas unggulan yang berbeda-beda untuk
dikembangkan. Dengan itu, tidak ada lonjakan produksi, sehingga stabilitas
harga pertanian dapat lebih terjaga.
masing-masing daerah harus punya komoditas unggulan yang berbeda-beda untuk
dikembangkan. Dengan itu, tidak ada lonjakan produksi, sehingga stabilitas
harga pertanian dapat lebih terjaga.
“Seputih
Agung dikenal dengan komoditas kencurnya. Gunung Batin dengan pisang rajabulu,
Kotagajah dikenal dengan bawang merah. Kalau bicara nanas, orang taunya
Punggur. Saya minta kecamatan lain tidak ikut-ikutan menanam nanas, sehingga
harga nanas di Punggur bisa tetap stabil,” ucap Mustafa saat panen raya
nanas di Kampung Astomulyo, Kamis, 19/10/2017.
Agung dikenal dengan komoditas kencurnya. Gunung Batin dengan pisang rajabulu,
Kotagajah dikenal dengan bawang merah. Kalau bicara nanas, orang taunya
Punggur. Saya minta kecamatan lain tidak ikut-ikutan menanam nanas, sehingga
harga nanas di Punggur bisa tetap stabil,” ucap Mustafa saat panen raya
nanas di Kampung Astomulyo, Kamis, 19/10/2017.
Guna
memaksimalkan potensi nanas batu, Mustafa menegaskan, Pemkab Lampung Tengah
siap mendukung petani-petani nanas di Punggur. Pemkab akan melakukan
pengembangan dalam hal pemasaran. “Dengan progres yang pertama ini, kita
akan kembangkan dan perkenalkan nanas ini keluar daerah,”ujarnya.
memaksimalkan potensi nanas batu, Mustafa menegaskan, Pemkab Lampung Tengah
siap mendukung petani-petani nanas di Punggur. Pemkab akan melakukan
pengembangan dalam hal pemasaran. “Dengan progres yang pertama ini, kita
akan kembangkan dan perkenalkan nanas ini keluar daerah,”ujarnya.
Sementara
Plt Kepala Dinas Pertanian Rusmadi menambahkan, budidaya nanas batu
dikembangkan sendiri oleh petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani.
Terkait pemasaran, kata dia, lebih banyak dipasarkan di luar Lampung. “Ini
murni dikelola oleh Gapoktan, untuk pemasarannya, dijual keluar Lampung,”
ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Rusmadi menambahkan, budidaya nanas batu
dikembangkan sendiri oleh petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani.
Terkait pemasaran, kata dia, lebih banyak dipasarkan di luar Lampung. “Ini
murni dikelola oleh Gapoktan, untuk pemasarannya, dijual keluar Lampung,”
ungkapnya.
Menurut
Ketua Paguyuban Gapoktan Kecamatan Punggur Paryono mengatakan, buah nanas di
Kecamatan Punggur menjadi penyangga buah segar Sembilan kota besar di
Indonesia. “Kita harus bangga, karna Punggur ini menjadi penyangga buah
segar di Indonesia,” ucapnya.
Ketua Paguyuban Gapoktan Kecamatan Punggur Paryono mengatakan, buah nanas di
Kecamatan Punggur menjadi penyangga buah segar Sembilan kota besar di
Indonesia. “Kita harus bangga, karna Punggur ini menjadi penyangga buah
segar di Indonesia,” ucapnya.
Paryono
mengatakan, saat ini luas lahan buah nanas di Punggur mencapai 390 hektare.
Nanas-nanas ini lanjutnya dipasarkan di Jakarta. Dalam pendistribusiannya,
petani bisa smengirim sebanyak 15 ribu buah nanas setiap hari.
mengatakan, saat ini luas lahan buah nanas di Punggur mencapai 390 hektare.
Nanas-nanas ini lanjutnya dipasarkan di Jakarta. Dalam pendistribusiannya,
petani bisa smengirim sebanyak 15 ribu buah nanas setiap hari.
Ia
menjelaskan, satu hektar bisa
menghasilakan keuntungan sebesar Rp 50-60 juta. Untuk satu hektar di tanam
sebanyak 40 ribu batang nanas. “Dalam sekali tanam, petani bisa memanen sebanyak tiga kali panen
selama tiga tahun,” ujarnya.(*)
menjelaskan, satu hektar bisa
menghasilakan keuntungan sebesar Rp 50-60 juta. Untuk satu hektar di tanam
sebanyak 40 ribu batang nanas. “Dalam sekali tanam, petani bisa memanen sebanyak tiga kali panen
selama tiga tahun,” ujarnya.(*)