Di Lampung Timur, 1 Rumah Roboh Akibat Terjangan Hujan Disertai Angin Kencang

Salah satu rumah warga desa Braja Asri kecamatan Way Jepara kabupaten Lampung Tmur roboh akibat hujan deras disertai angin kencang. Foto Firdaus Suryaandalas.com
WAY JEPARA-
Intensitas curah hujan yang tinggi disertai angin kencang yang melanda beberapa
titik di wilayah kabupaten Lampung Timur khususnya Desa Braja Asri, kecamatan
Way Jepara pada, Selasa (14/11/2017)
  sekitar
pukul 14.30 siang, telah menimbulkan bencana berupa angin puting beliung.
Angin puting
beliung yang menerjang tersebut setidaknya telah membuat puluhan rumah rusak
ringan dan satu rumah rusak berat (roboh), namun tidak menelan korban jiwa.
Atas
kejadian itu, Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim disamping telah
mengerahkan jajarannya untuk menangani masalah tersebut, juga turut
menyampaikan bela sungkawanya.
“Turut
berduka dengan kejadian puting beliung, semoga tidak ada korban jiwa,”
ucap Nunik sapaan Bupari Chusnunia Chalim.
A berujar,
tim Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) sudah diturunkan untuk membantu di
lokasi, pun Dinas kesehatan dan Dinas Sosial juga telah diminta untuk ikut
membantu.
“Sesuai
bidang masing masing,” tambahnya.
Selain telah
mengerahkan jajarannya, orang nomor satu di Lampung Timur itu juga mengimbau, dengan
curah hujan yang tinggi ini, agar warga senantiasa waspada terhadap segala
kemungkinan yang ada.
“Kita akan
terus memantau dan berkoordinasi dengan BMKG dan pihak terkait untuk antisipasi
ke depan,” kata dia.
Kepala Dinas
Sosial Kabupaten Lampung Timur, Mahmud Yunus mengatakan, tim taruna siaga bencana
(Tagana) dari dinas sosial sudah terjun ke lokasi untuk membantu penanganan
bencana dan menginventarisasi korban ataupun kerugian.
“Kita sudah
siapkan bantuan. Saat ini kita masih tahap inventarisasi, begitu selesai
inventarisasi kita akan langsung turunkan bantuan,” papar Mahmud Yunus.
Senada
dengan itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Lampung Timur, Syamsurijal mengatakan,.
“Saat ini
kalau dalam penanganan korban jiwa, kami belum ada penanganan karena belum ada
korban,” ucapnya.
“Namun, kami
bersama jajaran di bawah sudah siap menagani itu, sebagai misal diperlukan
rujukan dan penanganan korban lebih lanjut kita sudah siap,” ungkap
Syamsurijal. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *