BANDARLAMPUNG
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, dalam hal ini Dinas Komunikasi
Informasi dan Statistik (Diskominfotik), menurunkan tiga unsur juri guna
melakukan penilaian tulisan dalam Lomba Menulis Essay yang mengangkat tema
“Optimisme masa depan Provinsi Lampung setelah kehadiran Jalan Tol Trans
Sumatera dan Bandara Internasional Radin Inten II”.
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, dalam hal ini Dinas Komunikasi
Informasi dan Statistik (Diskominfotik), menurunkan tiga unsur juri guna
melakukan penilaian tulisan dalam Lomba Menulis Essay yang mengangkat tema
“Optimisme masa depan Provinsi Lampung setelah kehadiran Jalan Tol Trans
Sumatera dan Bandara Internasional Radin Inten II”.
Kepala
Bidang Diseminasi dan Informasi Diskominfotik Lampung, Ganjar, menjelaskan,
ketiga unsur tersebut terdiri dari unsur Diskominfotik, Akademisi, dan para
Praktisi Pers. Masing-masing dari ketiga juri itu nanti, mempunyai penilaian
yang berbeda-beda pula.
Bidang Diseminasi dan Informasi Diskominfotik Lampung, Ganjar, menjelaskan,
ketiga unsur tersebut terdiri dari unsur Diskominfotik, Akademisi, dan para
Praktisi Pers. Masing-masing dari ketiga juri itu nanti, mempunyai penilaian
yang berbeda-beda pula.
Kata Ganjar,
untuk unsur Diskominfotik, akan melihat pesan pembangunannya dari segi
publikasi, para akademisi menilai tulisan secara akademik, dan praktisi pers
menilai gaya hingga kedalaman data tulisan para peserta Lomba Menulis Esai.
untuk unsur Diskominfotik, akan melihat pesan pembangunannya dari segi
publikasi, para akademisi menilai tulisan secara akademik, dan praktisi pers
menilai gaya hingga kedalaman data tulisan para peserta Lomba Menulis Esai.
“Pemenang
akan dipilih berdasarkan hasil yang seobyektif mungkin dan sesuai fakta
terdata,” jelas Ganjar, Selasa (7/11).
akan dipilih berdasarkan hasil yang seobyektif mungkin dan sesuai fakta
terdata,” jelas Ganjar, Selasa (7/11).
Sementara
itu, salah satu dewan juri dari praktisi pers yang juga wartawan senior di
Lampung, Oyos Saroso HN, menyampaikan, yang paling menjadi dasar penilaian
adalah kesesuaian tulisan dengan tema atau judul, akan tetapi kedalaman tulisan
juga diperlukan. Artinya, tulisan peserta
tidak hanya berisi rangkuman saja.
itu, salah satu dewan juri dari praktisi pers yang juga wartawan senior di
Lampung, Oyos Saroso HN, menyampaikan, yang paling menjadi dasar penilaian
adalah kesesuaian tulisan dengan tema atau judul, akan tetapi kedalaman tulisan
juga diperlukan. Artinya, tulisan peserta
tidak hanya berisi rangkuman saja.
“Sebagian
besar tulisan itu akan berbentuk opini, maka diperlukan juga pendapat dari sang
penulis,” kata Oyos.
besar tulisan itu akan berbentuk opini, maka diperlukan juga pendapat dari sang
penulis,” kata Oyos.
Selain
daripada itu, kata Oyos, hal yang paling krusial dalam menulis adalah bahasa
itu sendiri. Pasalnya, masih banyak orang yang beranggapan menulis dengan
Bahasa Indonesia itu mudah, dan kenyataannya justru banyak kesalahan.
daripada itu, kata Oyos, hal yang paling krusial dalam menulis adalah bahasa
itu sendiri. Pasalnya, masih banyak orang yang beranggapan menulis dengan
Bahasa Indonesia itu mudah, dan kenyataannya justru banyak kesalahan.
“Bahasa
Indonesia ini gampang-gampang sulit. Contoh paling sederhana adalah pemakaian
kata ‘di’, rupanya juga masih banyak yang salah antara kata itu disambung atau
dipisah,” urainya.
Indonesia ini gampang-gampang sulit. Contoh paling sederhana adalah pemakaian
kata ‘di’, rupanya juga masih banyak yang salah antara kata itu disambung atau
dipisah,” urainya.
Dengan
adanya Lomba Menulis Esai, menjadi harapan baru guna merangsang para penulis
dari semua kalangan baik pelajar, mahasiswa, dan umum, untuk perduli terhadap
pembangunan di Provinsi Lampung.
adanya Lomba Menulis Esai, menjadi harapan baru guna merangsang para penulis
dari semua kalangan baik pelajar, mahasiswa, dan umum, untuk perduli terhadap
pembangunan di Provinsi Lampung.
“Tetapi,
kedepannya kami juga berharap bahwa tradisi membaca dan menulis itu benar-benar
tumbuh dan berkembang. Pemprov sendiri juga sudah mencanangkan program Gerakan
Lampung Membaca, artinya dari apa yang dibaca minimal dilakukan dengan
menulis,” paparnya.
kedepannya kami juga berharap bahwa tradisi membaca dan menulis itu benar-benar
tumbuh dan berkembang. Pemprov sendiri juga sudah mencanangkan program Gerakan
Lampung Membaca, artinya dari apa yang dibaca minimal dilakukan dengan
menulis,” paparnya.
Oyos juga
menegaskan, pada lomba kali ini, pemenang tulisan bukan dinilai dari tulisannya
yang memuji-muji pemerintah. “Saya berani menjamin sebagai orang yang
sudah lama dan menjaga independensi, hal itu tidak akan terjadi, bahkan itu
tidak masuk bagian dari penilaian,” ungkap Oyos.
menegaskan, pada lomba kali ini, pemenang tulisan bukan dinilai dari tulisannya
yang memuji-muji pemerintah. “Saya berani menjamin sebagai orang yang
sudah lama dan menjaga independensi, hal itu tidak akan terjadi, bahkan itu
tidak masuk bagian dari penilaian,” ungkap Oyos.