Pejabat Daerah Mengaku Bangun Tol dan Bandara di Lampung Itu Bohong?

Herman HN. Foto ist
BANDARLAMPUNG
– Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan jika ada pejabat di Provinsi
Lampung yang mengaku-ngaku membangun bandara dan jalan tol, itu adalah sebuah
kebohongan besar. Hal itu diungkapkan Herman HN saat membuka Radar Lampung Expo
2017 di Mall Kartini, Bandarlampung, Jumat (13/10/2017).
Herman HN
yang diprediksi akan diusung PDI Perjuangan dalam Pilgub Lampung 2018 itu
mengatakan, pembangunan bandara dan jalan tol adalah program pemerintah pusat
dalam hal ini kebijakan Presiden dengan dikomandoi Kementerian Perhubungan dan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Kalau ada yang ngaku-ngaku
bangun bandara dan jalan tol, itu bohong. Itu kerjaan Presiden. Jadi kalo ada
yang ngaku ngaku, bohong itu,” ujar Herman HN yang secara eksplisit merujuk
pada kampanye salah satu bakal calon yang selalu menjual keberhasilannya dalam
membangun bandara dan jalan tol yang membelah Provinsi Lampung.
Herman
menambahkan, saat dirinya berada di Kementerian Pariwisata, sedih melihat
Provinsi Lampung tidak ada satupun objek wisatanya yang dilirik. Hal itu
dibuktikan dengan tidak adanya nama objek wisata di lampung dari 12 objek
wisata yang dipamerkan Kementerian Pariwisata. Padahal Lampung memiliki objek
wisata yang tidak kalah eksotis seperti Tanjung Setia, Pahawang, Kiluan, dan
masih banyak lagi.
“Kalau sudah
di pusat itu, kita tidak lagi bicara Bandarlampung, kita bicara Lampung. Saya
sampai berbohong kepada Kementerian Pariwisata untuk Tanjung Setia. Saya
bilang, Pak, tiap hari 200 orang bule datang ke sana. Dalam hati saya biar dia
ngecek sendiri ke sana. Masa bodok walaupun saya gak tahu angka pastinya apakah
benar apa tidak 200 orang bule itu datang ke Tanjung Setia. Yang penting
Lampung bagaimana caranya bisa masuk di antara 12 tempat tujuan pariwisata. Ini
bukan mempromosikan karena saya mau nyalon gubernur lhom,” ujar Herman.
Ia
menambahkan, untuk membangkitkan gairah ekonomi masyarakat di Lampung, berada
di tangan para pengusaha dan pemerintah. Ia meminta pengusaha untuk bantu
petani, bantu perkebunan. Kalau hasilnya para petani banyak, pasti secara
otomaris daya beli akan naik.
“Yang akan
menghidupkan ekonomi ini adalah tugas pengusaha. Pemerintah hanya menciptakan
regulasi seperti mempermudah ijin, jalan kita baguskan, keamanan terjamin. Saya
yakin akan banyak investasi-investasi yang akan masuk. Sehingga perekonomian
tumbuh,” ungkapnya.
LAMPUIJO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *