Bandarlampung-
Konser Seni Amal bertajuk Lampung untuk Rohingya sebentar lagi digelar.
Persisnya, Rabu (27/9) di gedung Mahligai Agung Pascasarjana Universitas Bandar
Lampung (UBL). Berbagai persiapan mulai dilakukan untuk kesuksesan acara
kemanusiaan ini. Salah satunya adalah menghelat pers conference pada Senin
(18/9) di Rumah Kopi O’Bangi pukul 14.00 WIB.
Konser Seni Amal bertajuk Lampung untuk Rohingya sebentar lagi digelar.
Persisnya, Rabu (27/9) di gedung Mahligai Agung Pascasarjana Universitas Bandar
Lampung (UBL). Berbagai persiapan mulai dilakukan untuk kesuksesan acara
kemanusiaan ini. Salah satunya adalah menghelat pers conference pada Senin
(18/9) di Rumah Kopi O’Bangi pukul 14.00 WIB.
Menurut
Sekretaris Umum panitia Ida Rachmawati, pers conference itu juga dimaksudkan
sebagai soft launching acara amal. ”Kami bermaksud mengundang seluruh elemen
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam even ini. Termasuk mengundang rekan-rekan
media,” ungkapnya, Jumat (15/9/2017).
Sekretaris Umum panitia Ida Rachmawati, pers conference itu juga dimaksudkan
sebagai soft launching acara amal. ”Kami bermaksud mengundang seluruh elemen
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam even ini. Termasuk mengundang rekan-rekan
media,” ungkapnya, Jumat (15/9/2017).
Partisipasi
seluruh masyarakat Lampung diperlukan karena acara ini bukan hanya hajat
Himpunan Alumni (HA) IPB. Namun lebih mengedepankan sikap masyarakat provinsi
ini terhadap krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Rohingya. ”Ribuan orang
mengungsi dan ratusan orang tewas dalam tragedi kemanusiaan tersebut,”
jelasnya.
seluruh masyarakat Lampung diperlukan karena acara ini bukan hanya hajat
Himpunan Alumni (HA) IPB. Namun lebih mengedepankan sikap masyarakat provinsi
ini terhadap krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Rohingya. ”Ribuan orang
mengungsi dan ratusan orang tewas dalam tragedi kemanusiaan tersebut,”
jelasnya.
Terpenting,
bagi HA IPB persoalan Rohingya tidak bisa selesai dengan kecaman atau
pernyataan sikap saja. Butuh aksi konkret untuk membantu korban kejahatan
terhadap kemanusiaan yang terjadi di sana. ”Karena itulah kami menaja Konser
Seni Amal ini dengan maksud agar dapat mengumpulkan dana kemanusiaan untuk
membantu saudara-saudara kita di sana,” harapnya.
bagi HA IPB persoalan Rohingya tidak bisa selesai dengan kecaman atau
pernyataan sikap saja. Butuh aksi konkret untuk membantu korban kejahatan
terhadap kemanusiaan yang terjadi di sana. ”Karena itulah kami menaja Konser
Seni Amal ini dengan maksud agar dapat mengumpulkan dana kemanusiaan untuk
membantu saudara-saudara kita di sana,” harapnya.
Saat ini
beberapa elemen masyarakat yang sudah menyatakan bergabung adalah HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam), ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), KAHMI (Korps
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam), civitas akademika Universitas Bandar Lampung
(UBL), dan Laspri (Laskar Perempuan Berdikari).
beberapa elemen masyarakat yang sudah menyatakan bergabung adalah HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam), ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), KAHMI (Korps
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam), civitas akademika Universitas Bandar Lampung
(UBL), dan Laspri (Laskar Perempuan Berdikari).
Berikutnya,
Komunitas Sahabat Sedekah Lampung, Cranci (Crafter Cinta Lampung), SMK Negeri 9
Bandarlampung, Sanggar Belajar Abdi Rakyat, Komunitas Literasi Lampung Selatan,
dan Icon Arts. Tak ketinggalan para perupa Lampung.
Komunitas Sahabat Sedekah Lampung, Cranci (Crafter Cinta Lampung), SMK Negeri 9
Bandarlampung, Sanggar Belajar Abdi Rakyat, Komunitas Literasi Lampung Selatan,
dan Icon Arts. Tak ketinggalan para perupa Lampung.
Adapun
musisi yang telah mengonfirmasi untuk mengisi acara adalah Kim Commanders,
Ningrat, Iwa TJ, Fla Band, dan Keroncong Kopi Godhog. Juga seniman kawakan
Lampung semisal sang paus sastra Lampung Isbedy Stiawan ZS dan Syaiful Irba
Tanpaka. Panitia menargetkan lebih dari 1.000 orang yang hadir dalam acara
terbuka untuk umum ini.
musisi yang telah mengonfirmasi untuk mengisi acara adalah Kim Commanders,
Ningrat, Iwa TJ, Fla Band, dan Keroncong Kopi Godhog. Juga seniman kawakan
Lampung semisal sang paus sastra Lampung Isbedy Stiawan ZS dan Syaiful Irba
Tanpaka. Panitia menargetkan lebih dari 1.000 orang yang hadir dalam acara
terbuka untuk umum ini.
Ketua
Panitia Nur Rakhman Yusuf menambahkan, awalnya konser ini merupakan gagasan
relawan kemanusiaan Lampung yang dimotori Kim Commanders (musisi), Novel
Sanggem (aktivis), dan Isbedy Stiawan ZS (seniman). Dari sekadar konser amal,
acara membesar karena ternyata banyak pihak yang ingin terlibat.
Panitia Nur Rakhman Yusuf menambahkan, awalnya konser ini merupakan gagasan
relawan kemanusiaan Lampung yang dimotori Kim Commanders (musisi), Novel
Sanggem (aktivis), dan Isbedy Stiawan ZS (seniman). Dari sekadar konser amal,
acara membesar karena ternyata banyak pihak yang ingin terlibat.
Karena itu,
butuh waktu bagi panitia untuk menata ulang jadwal yang sebelumnya disepakati
pada Rabu (20/9). ”Kami sampai agak kerepotan menyusun acara sehingga akhirnya
diputuskan untuk memundurkan pelaksanaan konser hingga pekan berikutnya (Rabu,
27/9, Red),” jelasnya didampingi koordinator acara Ade Yunarso.
butuh waktu bagi panitia untuk menata ulang jadwal yang sebelumnya disepakati
pada Rabu (20/9). ”Kami sampai agak kerepotan menyusun acara sehingga akhirnya
diputuskan untuk memundurkan pelaksanaan konser hingga pekan berikutnya (Rabu,
27/9, Red),” jelasnya didampingi koordinator acara Ade Yunarso.
Nantinya
dalam acara tersebut digelar berbagai acara pendukung untuk memeriahkan. Antara
lain adalah bazaar amal, lelang lukisan, dan lomba mewarnai. ”Sebelumnya juga
dilakukan penjualan bunga untuk Rohingya yang dilaksanakan oleh Laspri (Laskar
Perempuan Berdikari),” imbuh Nur Rakhman yang juga Kepala Ombudsman Lampung
ini.
dalam acara tersebut digelar berbagai acara pendukung untuk memeriahkan. Antara
lain adalah bazaar amal, lelang lukisan, dan lomba mewarnai. ”Sebelumnya juga
dilakukan penjualan bunga untuk Rohingya yang dilaksanakan oleh Laspri (Laskar
Perempuan Berdikari),” imbuh Nur Rakhman yang juga Kepala Ombudsman Lampung
ini.
Dia sepakat
dengan Ida Rachmawati, bahwa krisis kemanusiaan Rohingnya adalah persoalan
bersama. Butuh aksi nyata untuk menggalang bantuan bagi para korban yang setiap
saat keselamatan jiwanya terancam. ”Mari kita bergandeng tangan, menyatukan
tenaga untuk membantu Rohingya,” ajaknya. (rilis)
dengan Ida Rachmawati, bahwa krisis kemanusiaan Rohingnya adalah persoalan
bersama. Butuh aksi nyata untuk menggalang bantuan bagi para korban yang setiap
saat keselamatan jiwanya terancam. ”Mari kita bergandeng tangan, menyatukan
tenaga untuk membantu Rohingya,” ajaknya. (rilis)