Rektor UIN Raden Intan Lampung Moh. Mukri. foto ist |
Bandarlampung- Meski berulang kali dikritisi oleh
mahasiswanya, namun kebijakan Rektor Universitas Islam Negeri(sebelumnya IAIN)
Raden Intan Lampung, Moh. Mukri masih saja melakukan dugaan praktik Pungli
berkedok pembangunan Masjid.
Setelah serangkaian aksi mahasiswa UIN beberapa waktu
lalu mengkritisi kebijakan rektorat, mulai dari aksi damai, aksi mogok makan,
aksi tutup mulut sampai berbuntut laporan mahasiswa ke Kejati Lampung, tak
membuat pihak rektorat gentar tetap melakukan dugaan Pungli.
lalu mengkritisi kebijakan rektorat, mulai dari aksi damai, aksi mogok makan,
aksi tutup mulut sampai berbuntut laporan mahasiswa ke Kejati Lampung, tak
membuat pihak rektorat gentar tetap melakukan dugaan Pungli.
Mahasiswa baru dan mahasiswa yang hendak diwisuda di UIN
Raden Intan Lampung mengaku dimintai sumbangan(Infak) oleh rektorat.
Sumbangan prawisuda dijadikan syarat
administrasi mahasiswa yang akan diwisuda.
Raden Intan Lampung mengaku dimintai sumbangan(Infak) oleh rektorat.
Sumbangan prawisuda dijadikan syarat
administrasi mahasiswa yang akan diwisuda.
“Iya(dimintai sumbangan). Rp 500 ribu,” kata RW alumnus UIN
Raden Intan Lampung, Selasa(09/05/2017)malam.
Raden Intan Lampung, Selasa(09/05/2017)malam.
Wanita berjilbab ini menjabarkan, ia baru saja diwisuda
pada bulan April lalu, pun kata dia, setiap mahasiswa yang akan diwisuda
diharuskan untuk melakukan pembayaran uang Infak pembangunan Masjid UIN, melalui
bank yang sudah ditunjuk pihak kampus.
pada bulan April lalu, pun kata dia, setiap mahasiswa yang akan diwisuda
diharuskan untuk melakukan pembayaran uang Infak pembangunan Masjid UIN, melalui
bank yang sudah ditunjuk pihak kampus.
“Iya memang prosedurnya begitu, salah satu persyaratan
daftar wisuda Ya harus bayar dulu Rp 500 ribu,” ungkapnya.
daftar wisuda Ya harus bayar dulu Rp 500 ribu,” ungkapnya.
Namun RW tidak tahu persis penggunaan uang sumbangan yang
diminta pihak rektporat.
diminta pihak rektporat.
“Iya katanya sih untuk Infak Masjid,” ujarnya.
Ia mengaku, dari awal ia massuk kuliah di UIN Lampung
sampai saat ini penggunaan dana Infak pembangunan Masjid tidak pernah
transparan, ia pun megaku saat awal dirinya masukkuliah membayar uang sumbangan
pembangunan Masjid namun ia lupa nominalnya.
sampai saat ini penggunaan dana Infak pembangunan Masjid tidak pernah
transparan, ia pun megaku saat awal dirinya masukkuliah membayar uang sumbangan
pembangunan Masjid namun ia lupa nominalnya.
“Dari awal pembangunan Masjid juga enggak ada selebaran
atau tulisan di Mading(majalah dinding) tentang penjelasan itu(pengelolaan
keuangan),” urainya.
atau tulisan di Mading(majalah dinding) tentang penjelasan itu(pengelolaan
keuangan),” urainya.
Ia menceritakan, pada bulan April lalu, ada sekitar 642
mahasiswa yang diwisuda di UIN Raden Intan Lampung, terdiri dari mahasiswa S1,
S2, dan S3, kesemua itu kata RW lalu dimungkinkan membayar Infak pembangunan
Masjid.
mahasiswa yang diwisuda di UIN Raden Intan Lampung, terdiri dari mahasiswa S1,
S2, dan S3, kesemua itu kata RW lalu dimungkinkan membayar Infak pembangunan
Masjid.
“Tapi setahu aku kalau enggak mampu bayar itu ada surat
pernyataan gitu,’ kata dia..
pernyataan gitu,’ kata dia..
Disinggung apakah ia keberatan dengan adanyta sumbangan
yang ditentukan nominalnya oleh pihak rektorat?.
yang ditentukan nominalnya oleh pihak rektorat?.
“Kalo aku enggak keberatan. Insyaallah ikhlas kalau itu
memang untuk pembangunan Masjid,” ungkapnya.
memang untuk pembangunan Masjid,” ungkapnya.
Disingung adanya dugaan ketidaktransparan pihak Rektorat
yang menimbulkan dugaan dana itu diselewengkan untuk kepentingan pribadi?
yang menimbulkan dugaan dana itu diselewengkan untuk kepentingan pribadi?
“Niat kita sudah lurus untuk Infak, tapi kalau
diselewengkan Ya (gi**),” kata dia.
diselewengkan Ya (gi**),” kata dia.
Senada dikatakan, AG, pria yang baru saja diwisuda ini
menjabarkan hal yang sama soal sumbangan Infak mahasiswa yang akan diwisuda,
namun menurut dia, jika ada kedekatan dengan pihak rektorat nominal Infak bisa
dikurangi.
menjabarkan hal yang sama soal sumbangan Infak mahasiswa yang akan diwisuda,
namun menurut dia, jika ada kedekatan dengan pihak rektorat nominal Infak bisa
dikurangi.
Sementara Rektor UIN Raden Intan Lampung Moh. Mukri belum
berhasil dikonfirmasi. (R)
berhasil dikonfirmasi. (R)