Ahlami saat memberikan tanggapan di diskusi publik |
Bandarlampung- Panitia pembangunan Masjid Institut Agama
Islam Negeri(IAIN) Raden Intan Lampung, Ahlami mengaku, setiap langkah dirinya
dalam melakukan pembangunan Masjid di kampus IAIN Raden Intan Lampung selalu berkoordinasi dengan rektorat.
Ia mengaku, sumber dana pembangunan Masjid dari proposal
yang disebar ke donatur.
yang disebar ke donatur.
“Dan kami koordinatosi dengan rektor(Mukri),” ucapnya, saat
diskusi ‘Potensi Pungli Dalam Bentuk Pembangunan Masjid Safinatul Ulum IAIN
Raden Intan Lampung,” di kantor LBH Bandarlampung, Kamis(11/11/2016).
Direktur LBH Bandarlampung Nilai Sikap Rektor IAIN Raden Intan Lampung Potensi Melanggar HAM
Kejati Nilai Tepat Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung Gandeng LBH Bandarlampung
diskusi ‘Potensi Pungli Dalam Bentuk Pembangunan Masjid Safinatul Ulum IAIN
Raden Intan Lampung,” di kantor LBH Bandarlampung, Kamis(11/11/2016).
Direktur LBH Bandarlampung Nilai Sikap Rektor IAIN Raden Intan Lampung Potensi Melanggar HAM
Kejati Nilai Tepat Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung Gandeng LBH Bandarlampung
Ia mengatakan, pihaknya mendapat pengawaasan langsung
dari rektor. Sedangkan untuk uang sumbangan itu lanjut dia, tidak ada penekanan
kata wajib.
dari rektor. Sedangkan untuk uang sumbangan itu lanjut dia, tidak ada penekanan
kata wajib.
“Memang ada nominal Rp 100 untuk mahasiswa baru. Kemudian
mahasiwa yang akan wisuda, sebagai tanda sumbangsih meninggalkan IAIN,”
ujarnya.
mahasiwa yang akan wisuda, sebagai tanda sumbangsih meninggalkan IAIN,”
ujarnya.
Ia menambahkan, dalam perjalananya mengumpulkan uang
sumbangan itu sampai tahun ini(2016) ada juga yang tidak memberi.
sumbangan itu sampai tahun ini(2016) ada juga yang tidak memberi.
“Yang ada sumbangan enggak cuma di IAIN,” kilahnya.
Ia berkilah, untuk transparansi, pihaknya mempunyai
keinginan agar lebih tertib menggunakan akuntan internal.
keinginan agar lebih tertib menggunakan akuntan internal.
“Kami ada neraca, kami tempel di Mading pembangunan
Masjid,” kata dia, sembari mendapat sorakan dari mahasiswa.
Masjid,” kata dia, sembari mendapat sorakan dari mahasiswa.
Pun mengaku belum lama menempel dana yang digunakan dalam
pembangunan Masjid dengan alibi, cukup lama menempel, karena menyangkut uang
butuh hitungan yang akurat. (*)
pembangunan Masjid dengan alibi, cukup lama menempel, karena menyangkut uang
butuh hitungan yang akurat. (*)
Baca juga: Rektor IAIN Raden Intan Lampung tak Hadir Dalam Diskusi Publik di LBH Bandarlampung
Baca juga: Sesama Aktivis Nilai Mukri Berubah Pasca Menjadi Rektor IAIN Raden Intan Lampung
Baca juga: IAIN RADEN INTAN LAMPUNG, KAMPUSKU SAYANG, KAMPUSKU MALANG
Baca juga: Pakar Hukum Pidana Tegaskan Polemik Mahasiswa dan Rektorat IAIN Raden Intan tak Bisa Dibawa ke PTUN