ist |
BANDARLAMPUNG- Serangkaian
aksi penolakan dari mahasiswa atas dugaan Pungutan Liar(Pungli) yang ada di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lampung tak berkesudahan.
Sejatinya mahasiswa kampus
‘Hijau’ itu meminta transparansi dari pihak rektorat yang dianggap mereka tertutup soal anggaran pembangunan Masjid.
‘Hijau’ itu meminta transparansi dari pihak rektorat yang dianggap mereka tertutup soal anggaran pembangunan Masjid.
Sekretaris KASN Lampung, Yadi meminta Kementerian Agama(Kemenag RI), dan Dirjen Pendidikan
Tinggi(Dikti) untuk
mengavaluasi kinerja rektorat IAIN Raden Intan Lampung, bukan tanpa alasan itu
dilakukan, dikarenakan untuk meredam segala aksi dan polemik yang belum
berkesudahan di kampus yang akan berubah menjadi Universitas Islam Negeri
(UIN) Lampung itu.
Tinggi(Dikti) untuk
mengavaluasi kinerja rektorat IAIN Raden Intan Lampung, bukan tanpa alasan itu
dilakukan, dikarenakan untuk meredam segala aksi dan polemik yang belum
berkesudahan di kampus yang akan berubah menjadi Universitas Islam Negeri
(UIN) Lampung itu.
“Kemenag dan Dikti harus evaluasi
rektorat IAIN Raden Intan,” ucapnya, Sabtu(29/10/2016).
rektorat IAIN Raden Intan,” ucapnya, Sabtu(29/10/2016).
Dikarenakan kata
dia, kualitas pendidikan
generasi bangsa ini
haruslah baik, serta segala tuntutan transparasi yang diminta mahasiswa
haruslah didengar oleh pihak rektorat setempat.
dia, kualitas pendidikan
generasi bangsa ini
haruslah baik, serta segala tuntutan transparasi yang diminta mahasiswa
haruslah didengar oleh pihak rektorat setempat.
“Rektor dan mahasiswa harus bertemu. Bahas segala
persoalan agar segera selesai,” tegasnya.
persoalan agar segera selesai,” tegasnya.
Dunia akademik
lanjut dia, harus dibebaskan dari tekanan apa pun selain tentang ilmu
pengetahuan. Dengan begitu, kebebasan berpendapat juga menjadi milik bersama
dan seharusnya menjadi budaya yang memang sejak zaman dahulu terlahir di
universitas-universitas.
lanjut dia, harus dibebaskan dari tekanan apa pun selain tentang ilmu
pengetahuan. Dengan begitu, kebebasan berpendapat juga menjadi milik bersama
dan seharusnya menjadi budaya yang memang sejak zaman dahulu terlahir di
universitas-universitas.
“Jadi,
ketika mahasiswa justru dibungkam, ada simbol kekuasaan di dalamnya,”
ujarnya.
ketika mahasiswa justru dibungkam, ada simbol kekuasaan di dalamnya,”
ujarnya.
“Jika rektor arpgan, maka rektor pun layak ditumbangkan,”
tegas Yadi.
tegas Yadi.
Ia menuturkan, baiknya segala sesuatu yang ada segera
diselesaikan dengan lebih arif, terlebih jika menyangkut ‘kritisi’ yang dilakukan mahasiswa, alasannya kata
dia, mahasiswa adalah mentalnya belum terkontabinasi oleh hal yang kotor.
diselesaikan dengan lebih arif, terlebih jika menyangkut ‘kritisi’ yang dilakukan mahasiswa, alasannya kata
dia, mahasiswa adalah mentalnya belum terkontabinasi oleh hal yang kotor.
Kemudian soal langkah rektorat membekukan aktifitas UKM-SBI
bukanlah hal yang baik.
bukanlah hal yang baik.
“Seharusnya
sang rektor bangga kampusnya memiliki mahasiswa-mahasiswa yang kritis,”
ujarnya. (*)
sang rektor bangga kampusnya memiliki mahasiswa-mahasiswa yang kritis,”
ujarnya. (*)
Baca juga: Rektor IAIN Raden Intan Lampung Segera Dilaporkan ke Kejati
Baca juga: Aksi Simpatik Tolak Dugaan Pungli, Puluhan Aktivis IAIN Raden Intan Lampung Bagikan 1000 Bunga
Baca juga: Akademisi Unila Nilai Polemik IAIN Raden Intan Lampung Harus Libatkan Pihak Lain
Baca juga: DPRD Lampung Persilahkan Mahasiswa IAIN Raden Intan Laporkan Rektorat ke Kejati
Baca juga: Kampus IAIN Raden Intan Lampung Rawan Pencurian Motor
Baca juga: Dugaan Pungli dan Rawan Aksi Pencurian Motor di Kampus IAIN Raden Intan Lampung Jadi Viral di Medsos