Add caption |
Lampung Timur –Trotoar di depan kantor Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Timur (Lamtim) ambruk.
Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Timur (Lamtim) ambruk.
Parahnya, tampak kasat mata tulangan beton
disulap dengan bambu.
disulap dengan bambu.
Salahsatu rekanan dari Sukadana, Taufik
mengatakan, trotoar yang terpasang di sepanjang komplek tersebut dibangun pada
Tahun Anggaran (TA) 2013 di sepanjang komplek perkantoran Pemerintah
daerah(Pemda) Lamtim senilai Rp260 juta.
mengatakan, trotoar yang terpasang di sepanjang komplek tersebut dibangun pada
Tahun Anggaran (TA) 2013 di sepanjang komplek perkantoran Pemerintah
daerah(Pemda) Lamtim senilai Rp260 juta.
“Saya tahu itu(anggaran dan tahun).
Karena ikut lelangnya. Dan yang buat saya kesal juga kenapa waktu pelaksanaan
pekerjaan itu proyek menjual nama saya,” kata Taufik. Kamis(09/06/2016).
Karena ikut lelangnya. Dan yang buat saya kesal juga kenapa waktu pelaksanaan
pekerjaan itu proyek menjual nama saya,” kata Taufik. Kamis(09/06/2016).
Berdasar penelusuran, Kepala Bidang (Kabid)
Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum(PU) sekaligus menjadi Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), di tahun 2013 itu adalah, Suparjan
Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum(PU) sekaligus menjadi Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), di tahun 2013 itu adalah, Suparjan
Suparjan diketahui saat ini menjabat Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU Lamtim, saat ditemui baru-baru
ini, berkilah jika ia disebut sebagai PPK.
ini, berkilah jika ia disebut sebagai PPK.
Menurutnya saat pelaksanaan proyek trotoar
tersebut sudah bukan jamannya (Suparjan) melainkan Yohanes.
tersebut sudah bukan jamannya (Suparjan) melainkan Yohanes.
Pada kesempatan sama Direktur PT Sukadana
Frima Lestari, Amir Faisol mengkritisi
fisik bangunan trotoar yang mestinya dipasang plat beton namun pada
kenyataannya, dipasang bambu tanpa rangka.
Frima Lestari, Amir Faisol mengkritisi
fisik bangunan trotoar yang mestinya dipasang plat beton namun pada
kenyataannya, dipasang bambu tanpa rangka.
Senada dikatakan, Ketua Lembaga Palapa Sakti
Nusantara (LPSN), Mukaram Sanjaya.
Nusantara (LPSN), Mukaram Sanjaya.
Ia mengecam bangunan totoar tersebut yang
terkesan asal jadi karna bangunan cor tanpa tulang besi, namun menggunakan
bambu.
terkesan asal jadi karna bangunan cor tanpa tulang besi, namun menggunakan
bambu.
Menurutnya, proyek yang hasilnya tampak
seperti itu hasilnya karena diduga kuat tidak adanya pengawasan yang serius
dari tim panitia.
seperti itu hasilnya karena diduga kuat tidak adanya pengawasan yang serius
dari tim panitia.
“Bahkan diduga kuat adanya Kongkalikong
rekanan dengan Pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) dan jajaran,”
ketus Mukaram. (FR)
rekanan dengan Pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) dan jajaran,”
ketus Mukaram. (FR)