satu pihak ketiga(rekanan) Great 5 mengaku hal biasa jika dinas Pekerjaan
Umun(PU) kabupaten Lampung Timur(Lamtim) diduga mengambil tindakan pengamanan
kantor PU setempat dengan menempatkan anggota TNI dan Brimob.
Dikarenakan kata sumber Suryaandalas.com ini, di dinas PU setempat kurang
kondusif, dimungkinkan jika dipasang pengamanan ketat, mampu membuat situasi
kondusif.
“Ia bisa aja seperti itu jika dianggap tidak kondusif. Jadi mereka(dinas
PU) minta pengawalan dalam proses tendernya,”kata dia, Senin (19/04/2016).
Karena kata dia, di kabupaten itu kurang aman dalam proses tender(lelang)
proyek.
“Memang di Lamtim seperti itu karena enggak kondusif,”ujarnya.
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Timur (DPRD Lamtim) melalui Komisi
III akan menggelar Hearing(rapat dengar pendapat) meminta klarifikasi Dinas
Pekerjaan Umum(PU).
Wakil rakyat ini cukup gerah dengan ulah dinas terkait dan Broker (makelar)
proyek yang diduga kuat memasang pengamanan kantor dinas PU dengan menempatkan
anggota TNI dan Brimob berseragam lengkap.
Tak hanya itu, diduga kuat kepala dinas PU Lamtim, membagikan proyek melalu
Telphone Selluler(Ponsel), dugaan itu menyeruak dengan adanya Banner yang
tersebar, menuding oknum dinas PU Lamtim membagikan proyek melalui telphone
meski belum digelar lelang.
Anggota DPRD Lamtim, Purwianto mengatakan, hingga saat ini Panitia pengadaan
barang/jasa masih belum ada kepastian kapan menggelar tender, sehingga aneh
kata dia, apabila adanya gunjang ganjing pembagian paket proyek dinas PU kepada
para rekanan kabupaten itu melalui via telphone.
Karenanya lanjut dia, mensikapi persoalan tersebut, dalam waktu dekat komisi
III yang dipimpinnya akan menggelar Hearing duduk bersama untuk melakukan
klarifikasi sejauh mana kebenaran informasi adanya bagi-bagi paket proyek
melalui telpon kepada rekanan.
“Karena ramainya persoalan itu(dugaan pembagian proyek) maka dalam waktu
dekat komiai III akan panggil dinas PU untuk Hearing komisi,”tegas
Purwianto.
Diketahui, gonjang-ganjing tersebut dugaan pembagian proyek di dinas PU Lamtim
bukan sekedar dari mulut kemulut, baik kalangan rekanan ataupun para aktivis.
Namun lantaran adanya rasa kekecewaan di kalangan rekanan maka, beredar
beberapa spanduk(Banner) yang menginpirasikan rasa kekecewaan
para rekanan kabupaten itu kepada Dinas PU, atas kebijakan dan keberaniannya
yang diduga kuat membagi-bagikan paket proyek melalui telphone Seluler.
Namun spanduk yang mulai tampak terlihat Senin lalu, tersebut tidak lagi terlihat,
lantaran pada spanduk yang isinya rasa kecewa para rekanan tidak ada tanda dari
pengirim resmi, sehingga hanya dianggap seperti surat kaleng.
Sementara Amir Faisol Direktur PT Sukadana Prima Lestari, membenarkan adanya
pembagian paket proyek melalui telphone.
Menurut Amir, ironisnya justru yang diduga membagi-bagikan paket proyek melalui
telphone tersebut bukanlah dari pihak pejabat atau pegawai dinas PU, namun
orang diluar dinas.
Kuatnya dugaan permainan para Broker proyek melalui pejabat tersebut dengan
menempatkan anggota Brimob dan TNI yang berseragam lengkap selalu
berjaga-jaga di pintu kantor dinas PU. Sementara para pejabat dinas belum
berhasil dikonfirmasi. (FR)