Bupati Lampung Timur Bagikan 10 Paket Bingkisan di Ponpes Assya’roniyah

Bupati Lampung Timur, Chusnul Chalim/Foto Ist
Lampung Timur : Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim M.Si, M.Kn membagikan 10 paket bingkisan kepada peserta lomba musabaqoh
kitab kuning tingkat nasional di Pondok Pesantren (Ponpse)
Assya’roniyah Desa Teluk Dalem, Kecamatan Mataram Baru, Senin
(04/04/2016)
.
 Pemberian bingkisan itu sebagai bentuk dukungan dan penyemangat kepada para peserta lomba.
Ketua pelaksana kegiatan, Haidir Bujung mengatakan,
penyelenggaraan kegiatan ini merupakan kegiatan satu rangkaian dari
pelaksanaan musabaqoh pembacaan kitab kuning se-Indonesia. Kegiatan ini
diselenggarakan oleh DPP PKB bekerjasama dengan Dewan Garda Bangsa,
organisasi kepemudaan sayap politik PKB dan dibantu oleh PBNU Lampung.


“Kegiatan lomba musabaqoh kitab kuning tingkat nasional ini
adalah yang pertama di Lampung bahkan nasional. Mudah-mudahan kegiatan
ini berlangsung terus menerus, sehingga gak asal setiap orang kalau
bicara tentang hukum Islam berdasarkan hukum fecebook, karena hukum
Islam itu ada landasnya,” ujar Haidir bujung.


Menurutnya lomba tingkat provinsi tersebut sengaja digelar
di Kabupaten Lampung Timur karena Lampung Timur merupakan daerah basis
kitab kuning, basisnya pondok pesantren dan basisnya nahdhotul ulamak.
Kedepan dia juga akan mendorong DPR untuk mengusulkan kegiatan tersebut
menjadi agenda tahunan.


“Kalau ada musabaqoh tilawatil quran pasti ada musabaqoh
qirotulkutub. Nah ini masih butuh perjuangan apalagi hari santri sudah
ditetapkan menajdi hari santri nasional. Kedepan kita juga berencana
membuat kegiatan ini dimuali dari tingkat bawah, kemudian provinsi,
nasional bahkan internasional,” ungkapnya.


Ketua DPW PKB (Ketua Dewan Syuro PKB) Lampung KH Khafidudin
Hanif menjelaskan bahwa kitab kuning adalah salah satu sumber untuk
mengakaji dan mengamalkan ajaran Islam secara sempurna, baik berupa
ibadah sariah, aqidah, akhlak dan kehidupan bermasyarakat seperti
politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya.


“Inti sebenarnya adalah untuk memberikan dorongan kepada
masyarakat khususnya umat islam bahwa di dalam kehidupan agama itu
adalah membangun dunia ini dengan konsep rahmatan lilalamin,” ujar KH
Khafidudin Hanif di hadapan para tamu undangan dan ratusan peserta lomba
musabaqoh dari Ponpes se-Provinsi Lampung itu. 


Menurutnya, kegiatan musabaqoh memang sering dilakukan
disetiap pesantren, namun untuk secara nasional baru sekali. “Insya
Alloh kegiatan ini memang harus kita galakkan untuk kepentingan negara
yang saat ini sedang mengalami berbagai macam tantangan. Dan kitab
kuning inilah yang akan memberikan kedamaian dan ketrenteman,” tukasnya.


Sementara dalam sambutannya Bupati Lampung Timur Chusnunia
Chalim mengapreasi dan mendukung penuh kegiatan tersebut. Dia berharap
kegiatan positif serupa juga bisa rutin di laksanakan setiap tahun
sehingga mampu mempererat tali silaturahmi diantara warga NU serta
memberikan tempat bagi para santri untuk memperdalam ilmu agama.


“Yang jelas Hal-hal sperti ini bisa menjadi media bagi para
santri-santri untuk mengukur atau menambah ilmu kaitannya dengan
membaca kitab. Namun membaca kitab bukan menjadi tujuan utamanya, tetapi
lebih kepada pintu gerbang untuk mencari ilmu dari kitab-kitab yang
bisa kita baca,” ujar mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini. (LT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *