BANDARLAMPUNG-Proyek pemagaran
bantaran rel kereta api di Bandarlampung disoal.
bantaran rel kereta api di Bandarlampung disoal.
Warga yang tinggal di bantaran rel
kereta api di bilangan Garuntang mengeluhkan adanya p[emagaran tembok itu.pasca
dilakukan pemagaran beberapa waktu lalu, kondisi lingkungan warga setempat
terlihat kumuh. Pencahayaan dan udara segar sulit untuk dinikmati oleh warga
yang tinggal di sekitar bantaran rel.
“Katanya sudah dibatalkan. Di koran juga sudah dikabarkan nggak dilanjut. Kami
senang atas keputusan itu, tapi kok mbok dibiarin kayak gitu. Jadi
remang-remang, gelap tempatnya,” katanya, Udin warga Garuntang, Rabu (30/3).
Warga lain, Yati mengeluhkan hal yang sama, menurutnya, akibat pembiaran
bangunan tembok tersebut, pencahayaan dan udara segar tidak dapat dinikmati
oleh warga yang tinggal di bantaran rel.
“Itu kan ketutup, lihat itu dek. Gelap lah, jadi enggak plong nggak terang
gitulah. Udah nggak dibangun juga orang udah nggak ada pekerja, tapi dibiarkan
saja,”keluhnya.
Di lain pihak, Humas Balai Teknik Perkeretapian wilayah Sumatera bagian Selatan
(Sumbagsel) Kemenhub, Roni Lesmana masih enggan berkomentar, soal pemasangan
pagar yang meresahkan warga Bandarlampung itu.
Roni menerangkan pihaknya masih mengkaji kelanjutan pembangunan tembok yang
dibatalkan itu. “Ini masih kita kaji soal bangunan tembok, selebihnya saya
belum bisa berkomentar,” pungkasnya. (ndi)
kereta api di bilangan Garuntang mengeluhkan adanya p[emagaran tembok itu.pasca
dilakukan pemagaran beberapa waktu lalu, kondisi lingkungan warga setempat
terlihat kumuh. Pencahayaan dan udara segar sulit untuk dinikmati oleh warga
yang tinggal di sekitar bantaran rel.
“Katanya sudah dibatalkan. Di koran juga sudah dikabarkan nggak dilanjut. Kami
senang atas keputusan itu, tapi kok mbok dibiarin kayak gitu. Jadi
remang-remang, gelap tempatnya,” katanya, Udin warga Garuntang, Rabu (30/3).
Warga lain, Yati mengeluhkan hal yang sama, menurutnya, akibat pembiaran
bangunan tembok tersebut, pencahayaan dan udara segar tidak dapat dinikmati
oleh warga yang tinggal di bantaran rel.
“Itu kan ketutup, lihat itu dek. Gelap lah, jadi enggak plong nggak terang
gitulah. Udah nggak dibangun juga orang udah nggak ada pekerja, tapi dibiarkan
saja,”keluhnya.
Di lain pihak, Humas Balai Teknik Perkeretapian wilayah Sumatera bagian Selatan
(Sumbagsel) Kemenhub, Roni Lesmana masih enggan berkomentar, soal pemasangan
pagar yang meresahkan warga Bandarlampung itu.
Roni menerangkan pihaknya masih mengkaji kelanjutan pembangunan tembok yang
dibatalkan itu. “Ini masih kita kaji soal bangunan tembok, selebihnya saya
belum bisa berkomentar,” pungkasnya. (ndi)